PERMAINAN TRADISIONAL “PUNGUT PUNTUNG”
MAKALAH
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Ujian
Tengah Semester
Dalam Mata Kuliah
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Oleh:
MELA NATHIQOH
2010/ 56370
U N I V E R S I T A
S N E G E R I P A D A N G
2012
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur keharibaan Allah SWT. atas taufik
dan hidayah serta inayah-Nya penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Permainan Tradisional “Pungut Puntung”. Shalawat dan salam juga
dimohonkan kepada Allah SWT. agar disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menjadi suri tauladan umat manusia. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi
persyaratan dalam mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Akhirnya
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik nantinya.
Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Amin
Padang, Oktober 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
..................................................................................... ii
DAFTAR
ISI ................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
............................................................................... 1
I.1
Latar Belakang .................................................................................. 1
I.2
Tujuan
............................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
................................................................................ 2
BAB
III PENUTUP
.........................................................................................
6
III.1
Kesimpulan
.....................................................................................
6
III.2
Saran ...............................................................................................
6
DAFTAR
PUSTAKA
......................................................................................
7
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pendidikan jasmani merupakan suatu
pelajaran yang mengajarkan peserta didik bagaimana cara untuk mendapatkan tubuh
yang sehat. Bahkan bukan bagaimana cara mendapatkan tubuh yang sehat saja,
tetapi bagaimana cara untuk mendapatkan dan mencapai keadaan tubuh yang segar.
Tubuh dikatakan telah mencapai kesegaran apabila mampu melaksanakan aktifitas
dalam waktu yang lama, penuh waspada, tidak lelah, dan masih menyimpan energi
dalam keadaan darurat / emergency.
Salah satu cara yang bisa dilakukan
untuk mendapatkan tubuh yang segar yaitu dengan melakukan permainan tradisional
seperti “Pungut Puntung”. Dan salah satu
manfaat dari permainan ini adalah membuat tubuh jadi lebih segar. Untuk
mendapatkan tubuh yang segar, dalam permainan ini mengutamakan kecepatan berlari
dan kekompakan dari setiap kelompok, dan permainan ini juga dibatasi waktunya dan setiap kelompok
harus menjadi yang pertama dalam menyelesaikan permainan ini.
I.2 Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan agar
mahasiswa dapat:
·
Mengetahui
cara melakukan permainan tradisional “Pungut Puntung”
·
Mempraktekkan
permainan tradisional “Pungut Puntung”
·
Mengetahui
manfaat setelah mempraktekkan permainan tradisional “Pungut Puntung”
·
Mengetahui
nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional “Pungut Puntung”
BAB
II
PEMBAHASAN
Permainan pungut
puntung ini berasal dari bahasa daerah di Kabupaten Bangka. Pungut dalam bahasa
Indonesia artinya ambil. Puntung dalam bahasa Indonesia adalah kau. Tetapi
puntung ini dapat diganti dengan batu kecil atau tongkat kecil, karena
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada.
Permainan
ini merupakan permainan anak-anak atau dapat juga dimainkan oleh semua golongan
masyarakat. Permainan ini untuk melatih keterampilan, kecekatan, ketelitian,
memupuk rasa sosial serta melatih kerja sama dalam usaha memenangkan perlombaan
tersebut. Permainan ini juga memerlukan ketahanan fisik bagi anak-anak, karena
itu biasanya dimainkan oleh anak-anak yang mempunyai tubuh yang besar ataupun
yang mempunyai fisik yang kuat untuk berlari.
Di
dalam permainan “Pungut Puntung” ini terdapat 3 bagian. Yang pertama yaitu
memungut batu atau puntung, kemudian meletakkannya di tengah lapangan. Yang
kedua, menyeberangkan teman dengan membawa batu atau puntung, dan yang ketiga
lari ular.
Jalannya
Permainan
a.
Persiapan
Sebelum permainan ini dimulai harus
disiapkan alat-alat untuk keperluan permainan. Untuk itu disiapkan batu kecil
atau punutng sebanyak 20 buah. Ke-20 puntung tersebut diletakkan di ujung
lapangan. Jika anggota kelompok terdiri dari 10 orang, 5 orang berada di
tengah-tengah lapangan dan merupakan pemain pertama yang akan memungut puntung
tersebut. Sedangkan 5 orang lagi berada di ujung lapangan yang satu lagi (bukan
tempat puntung berada). Dan permainan ini di lombakan antar kelompok.
b.
Aturan permainan
Dalam permainan ini, pemain pertama (5
orang yang berada di tengah lapangan) memungut puntung tersebut lalu membawanya
ke tengah lapangan. Dalam memungut puntung ini harus satu satu yang memungut
dan hanya satu puntung yang diambil, dan seterusnya pada puntung yang ke-20.
Bila puntung ke-20 selesai dipungut, maka pemain yang ke-2 (5 orang yang berada
di ujung lapangan) menyebrangkan pemain yang berada di tengah lapangan satu
persatu ke tempat asal pemain ke-2. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan berlari
ular menuju ke tempat asal puntung.
c.
Tahap-Tahap permainan
Apabila
puntung sudah diletakkan di ujung lapangan, dan pemain pertama telah berada di
tengah lapangan dan pemain kedua juga telah berada di ujung lapangan yang satu
lagi (bukan tempat puntung berada), maka permainan ini segera dimulai.
Pada
tahap yang pertama, pemain yang berada di tengah lapangan harus mengambil
puntung satu persatu. Karena puntung berjumlah 20 buah sedangkan pemain pertama
hanya 5 orang maka setiap orang pada pemain pertama kan mengambil puntung
sebanyak 4 kali secara gantian sampai puntung yang terakhir. Tahap kedua,
pemain yang berada di ujung lapangan menjemput pemain yang berada di tengah
lapangan satu persatu sambil membawa puntung, lalu menyebrangkannya menuju
tempat asal pemain kedua berada. Dan itu juga dilakukan secara gantian sampai
pemain yang berada di tengah lapangan (pemain pertama) telah bergabung dengan
pemain yang ke-2 di tempat asal pemain
kedua. Setelah sepuluh pemain tersebut bergabung, maka mereka akan membentuk
barisan seperti ular dan setiap pemain memegang pinggang pemain yang berada di
depannya, lalu mereka berlari menuju ujung lapangan (tempat asal puntung
pertama) untuk mengkhiri permainan tersebut. Kelompok mana yang
menyelesaikannya pertama sekali maka kelompok itulah yang menjadi pemenang
dalam permaianan pungut puntung ini.
Gambar II.1
Tahap Pertama
Permainan Pungut Puntung
Gambar II.2
Tahap Kedua
Permainan Pungut Puntung
Gambar II.3
Tahap Ketiga
Permainan Pungut Puntung
d.
Konsekuensi kalah menang
Dalam permainan ini
setiap kelompok berlomba untuk mencapai kemenangan di samping mendapatkan
hadiah bagi pemenang, juga didorong rasa kebanggaan untuk memperoleh kedudukan
sebagai anak yang dianggap terbaik. Hal inilah sebenarnya yang mendorong diri
anak itu untuk berusaha mencapai kemenangan. Jelas biasanya anak yang menang
itu mempunyai keterampilan yang patut dikagumi, yaitu kekompakkan dalam satu
kelompok dan para pemain dapat berlari dengan cepat,serta para pemain mempunyai
daya tahan fisik yang baik. Wajarlah anak yang bermain ini berusaha untuk
memenangkan permainan tersebut, apalagi permainan ini disaksikan oleh orang
banyak. Agar permainan ini lebih ramai dan menarik kepada anak-anak diberikan
motivasi sehingga mengaktifkan
anak-anak. Kelompok yang kalah dalam melaksanakan permainan ini di beri
hukuman seperti skot jump atau dengan
hukuman yang lain.
Nilai Olahraga Yang Terkandung
Permainan ini memiliki
nilai afektif, kognitif da npsikomotor sebagai bentuk dari pelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan. Lebih terperinci sebagai berikut :
a. Nilai afektif
Nilai
afektif adalah nilai keaktifan dalam melaksanakan permainan ini. Nilai afektif
yang baik saat anggota serius dalam bermain dan melaksanakan tugas dengan baik dan
benar.
b. Nilai kognitif
Nilai
kognitif adalah nilai tertulis berdasarkan penguasaan materi. Dinilai baik
apabila anggota mengerti aturan main dan memahami perannya dalam permainan
harimau dan rusa.
c. Nilai psikomotor
Nilai psikomotor adalah
nilai prilaku dalam permainan. Nilai ini berupa kehadiran dan mentaati
peraturan bermain. Psikomotor yang baik harus melaksanakan permainan sesuai
peraturan permainan
BAB
III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Permainan “Pungut Puntung” ini
dilakukan oleh kelompok yang terdiri atas 10 orang yang dibagi dua menjadi
pemain pertama dan pemain kedua. Tahap
pertama dimainkan oleh pemain pertama yaitu memungut puntung satu persatu
secara bergantian (masing-masing anggota pemain pertama punyai 4 buah puntung).
Tahap kedua dimainkan oleh pemain kedua yaitu menyeberangkan pemain pertama
menuju ke tempat asal pemain kedua berada sambil membawa puntung. Tahap ketiga
dimainkan oleh kedua pemain yang berjumlah 10 orang untuk berlari sambil
berpegangan pinggang atau membentuk barisan seperti ular dan berlari menuju ujung lapangan tempata
asal puntung berada. Siapa yang pertama sekali berada di ujung lapangan, maka
kelompok itulah yang memenangkan permainan.
III.2 Saran
Setiap pemain harus dalam keadaan
yang baik dan mampu untuk berlari dengan cepat agar dapat memenangkan
permainan. Sebelum bermain sebaiknya dilakukan peregangan terlebih dahulu agar
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Di dalam melakukan peregangan
diharapkan untuk melakukannya dengan serius agar permainan dapat berjalan
dengan lancar.
Di dalam melakukan permainan,
pemain haruslah bersikap jujur dalam memungut puntung. Apabila ketahuan
melakukan pelanggaran, maka kelompok tersebut akan didiskualifikasi.
Setelah permainan selesai, hitunglah
denyut nadi masing-masing pemain untuk mengetahui keadaan tubuhnya, apakah
sudah termasuk dalam kategori segar kondisi tubuh pemain atau belum. Jika
belum, pemain diharapkan untuk meningkatkan aktivitasnya supaya bisa mencapai
kondisi yang dikatakan sega (kesegaran jasmani).
DAFTAR PUSTAKA
Pontjopoetro,
S. Dkk (2002). Permainan Anak, Tradisional dan Aktivitas Ritmik. (Modul).
Jakarta. Pusat Penerbitan UT.
Imajinasi penulis
mbk mas ada yang punya tentang gambar permainan tradisional pungut putung ini......baik lapangan,cara bermain, alat???
BalasHapus