Kamis, 13 Desember 2012

makalah permainan tradisional pada mata kuliah penjas


PERMAINAN TRADISIONAL “PUNGUT PUNTUNG”


MAKALAH

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Dalam Mata Kuliah
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan





Oleh:
MELA NATHIQOH
2010/ 56370





U N I V E R S I T A S  N E G E R I  P A D A N G
2012
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur keharibaan Allah SWT. atas taufik dan hidayah serta inayah-Nya penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Permainan Tradisional “Pungut Puntung”. Shalawat dan salam juga dimohonkan kepada Allah SWT. agar disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan umat manusia. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik nantinya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Amin

Padang,     Oktober 2012

Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................  ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................  1
I.1 Latar Belakang ..................................................................................  1
I.2 Tujuan ...............................................................................................  1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................  2
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 6
III.1 Kesimpulan ..................................................................................... 6
III.2 Saran ............................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 7
                                                                              









BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang mengajarkan peserta didik bagaimana cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Bahkan bukan bagaimana cara mendapatkan tubuh yang sehat saja, tetapi bagaimana cara untuk mendapatkan dan mencapai keadaan tubuh yang segar. Tubuh dikatakan telah mencapai kesegaran apabila mampu melaksanakan aktifitas dalam waktu yang lama, penuh waspada, tidak lelah, dan masih menyimpan energi dalam keadaan darurat / emergency.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang segar yaitu dengan melakukan permainan tradisional seperti “Pungut Puntung”.  Dan salah satu manfaat dari permainan ini adalah membuat tubuh jadi lebih segar. Untuk mendapatkan tubuh yang segar, dalam permainan ini mengutamakan kecepatan berlari dan kekompakan dari setiap kelompok, dan permainan ini  juga dibatasi waktunya dan setiap kelompok harus menjadi yang pertama dalam menyelesaikan permainan ini.
I.2 Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan agar mahasiswa dapat:
·         Mengetahui cara melakukan permainan tradisional “Pungut Puntung”
·         Mempraktekkan permainan tradisional “Pungut Puntung”
·         Mengetahui manfaat setelah mempraktekkan permainan tradisional “Pungut Puntung”
·         Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional “Pungut Puntung”


BAB II
PEMBAHASAN

Permainan pungut puntung ini berasal dari bahasa daerah di Kabupaten Bangka. Pungut dalam bahasa Indonesia artinya ambil. Puntung dalam bahasa Indonesia adalah kau. Tetapi puntung ini dapat diganti dengan batu kecil atau tongkat kecil, karena menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada.
Permainan ini merupakan permainan anak-anak atau dapat juga dimainkan oleh semua golongan masyarakat. Permainan ini untuk melatih keterampilan, kecekatan, ketelitian, memupuk rasa sosial serta melatih kerja sama dalam usaha memenangkan perlombaan tersebut. Permainan ini juga memerlukan ketahanan fisik bagi anak-anak, karena itu biasanya dimainkan oleh anak-anak yang mempunyai tubuh yang besar ataupun yang mempunyai fisik yang kuat untuk berlari.
Di dalam permainan “Pungut Puntung” ini terdapat 3 bagian. Yang pertama yaitu memungut batu atau puntung, kemudian meletakkannya di tengah lapangan. Yang kedua, menyeberangkan teman dengan membawa batu atau puntung, dan yang ketiga lari ular.
Jalannya Permainan
a.      Persiapan
Sebelum permainan ini dimulai harus disiapkan alat-alat untuk keperluan permainan. Untuk itu disiapkan batu kecil atau punutng sebanyak 20 buah. Ke-20 puntung tersebut diletakkan di ujung lapangan. Jika anggota kelompok terdiri dari 10 orang, 5 orang berada di tengah-tengah lapangan dan merupakan pemain pertama yang akan memungut puntung tersebut. Sedangkan 5 orang lagi berada di ujung lapangan yang satu lagi (bukan tempat puntung berada). Dan permainan ini di lombakan antar kelompok.


b.      Aturan permainan
Dalam permainan ini, pemain pertama (5 orang yang berada di tengah lapangan) memungut puntung tersebut lalu membawanya ke tengah lapangan. Dalam memungut puntung ini harus satu satu yang memungut dan hanya satu puntung yang diambil, dan seterusnya pada puntung yang ke-20. Bila puntung ke-20 selesai dipungut, maka pemain yang ke-2 (5 orang yang berada di ujung lapangan) menyebrangkan pemain yang berada di tengah lapangan satu persatu ke tempat asal pemain ke-2. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan berlari ular menuju ke tempat asal puntung.

c.       Tahap-Tahap permainan
Apabila puntung sudah diletakkan di ujung lapangan, dan pemain pertama telah berada di tengah lapangan dan pemain kedua juga telah berada di ujung lapangan yang satu lagi (bukan tempat puntung berada), maka permainan ini segera dimulai.
Pada tahap yang pertama, pemain yang berada di tengah lapangan harus mengambil puntung satu persatu. Karena puntung berjumlah 20 buah sedangkan pemain pertama hanya 5 orang maka setiap orang pada pemain pertama kan mengambil puntung sebanyak 4 kali secara gantian sampai puntung yang terakhir. Tahap kedua, pemain yang berada di ujung lapangan menjemput pemain yang berada di tengah lapangan satu persatu sambil membawa puntung, lalu menyebrangkannya menuju tempat asal pemain kedua berada. Dan itu juga dilakukan secara gantian sampai pemain yang berada di tengah lapangan (pemain pertama) telah bergabung dengan pemain yang ke-2  di tempat asal pemain kedua. Setelah sepuluh pemain tersebut bergabung, maka mereka akan membentuk barisan seperti ular dan setiap pemain memegang pinggang pemain yang berada di depannya, lalu mereka berlari menuju ujung lapangan (tempat asal puntung pertama) untuk mengkhiri permainan tersebut. Kelompok mana yang menyelesaikannya pertama sekali maka kelompok itulah yang menjadi pemenang dalam permaianan pungut puntung ini.
Gambar II.1
Tahap Pertama Permainan Pungut Puntung
Gambar II.2
Tahap Kedua Permainan Pungut Puntung
Gambar II.3
Tahap Ketiga Permainan Pungut Puntung

d.      Konsekuensi kalah menang
Dalam permainan ini setiap kelompok berlomba untuk mencapai kemenangan di samping mendapatkan hadiah bagi pemenang, juga didorong rasa kebanggaan untuk memperoleh kedudukan sebagai anak yang dianggap terbaik. Hal inilah sebenarnya yang mendorong diri anak itu untuk berusaha mencapai kemenangan. Jelas biasanya anak yang menang itu mempunyai keterampilan yang patut dikagumi, yaitu kekompakkan dalam satu kelompok dan para pemain dapat berlari dengan cepat,serta para pemain mempunyai daya tahan fisik yang baik. Wajarlah anak yang bermain ini berusaha untuk memenangkan permainan tersebut, apalagi permainan ini disaksikan oleh orang banyak. Agar permainan ini lebih ramai dan menarik kepada anak-anak diberikan motivasi sehingga mengaktifkan  anak-anak. Kelompok yang kalah dalam melaksanakan permainan ini di beri hukuman seperti skot jump atau dengan hukuman yang lain.
Nilai Olahraga Yang Terkandung 
Permainan ini memiliki nilai afektif, kognitif da npsikomotor sebagai bentuk dari pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Lebih terperinci sebagai berikut :
a.      Nilai afektif
Nilai afektif adalah nilai keaktifan dalam melaksanakan permainan ini. Nilai afektif yang baik saat anggota serius dalam bermain dan melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

b.      Nilai kognitif
Nilai kognitif adalah nilai tertulis berdasarkan penguasaan materi. Dinilai baik apabila anggota mengerti aturan main dan memahami perannya dalam permainan harimau dan rusa.
c.       Nilai psikomotor
Nilai psikomotor adalah nilai prilaku dalam permainan. Nilai ini berupa kehadiran dan mentaati peraturan bermain. Psikomotor yang baik harus melaksanakan permainan sesuai peraturan permainan













BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Permainan “Pungut Puntung” ini dilakukan oleh kelompok yang terdiri atas 10 orang yang dibagi dua menjadi pemain  pertama dan pemain kedua. Tahap pertama dimainkan oleh pemain pertama yaitu memungut puntung satu persatu secara bergantian (masing-masing anggota pemain pertama punyai 4 buah puntung). Tahap kedua dimainkan oleh pemain kedua yaitu menyeberangkan pemain pertama menuju ke tempat asal pemain kedua berada sambil membawa puntung. Tahap ketiga dimainkan oleh kedua pemain yang berjumlah 10 orang untuk berlari sambil berpegangan pinggang atau membentuk barisan seperti ular  dan berlari menuju ujung lapangan tempata asal puntung berada. Siapa yang pertama sekali berada di ujung lapangan, maka kelompok itulah yang memenangkan permainan.
III.2 Saran
Setiap pemain harus dalam keadaan yang baik dan mampu untuk berlari dengan cepat agar dapat memenangkan permainan. Sebelum bermain sebaiknya dilakukan peregangan terlebih dahulu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Di dalam melakukan peregangan diharapkan untuk melakukannya dengan serius agar permainan dapat berjalan dengan lancar.
Di dalam melakukan permainan, pemain haruslah bersikap jujur dalam memungut puntung. Apabila ketahuan melakukan pelanggaran, maka kelompok tersebut akan didiskualifikasi.
Setelah permainan selesai, hitunglah denyut nadi masing-masing pemain untuk mengetahui keadaan tubuhnya, apakah sudah termasuk dalam kategori segar kondisi tubuh pemain atau belum. Jika belum, pemain diharapkan untuk meningkatkan aktivitasnya supaya bisa mencapai kondisi yang dikatakan sega (kesegaran jasmani).
DAFTAR PUSTAKA

Pontjopoetro, S. Dkk (2002). Permainan Anak, Tradisional dan Aktivitas Ritmik. (Modul). Jakarta. Pusat Penerbitan UT.
Imajinasi penulis




1 komentar:

  1. mbk mas ada yang punya tentang gambar permainan tradisional pungut putung ini......baik lapangan,cara bermain, alat???

    BalasHapus